30 Oktober 2014

buat mama

Mama.... masihkah ingat waktu itu aku pernah cerita kalau si bungsumu di bangku kuliah udah punya pacar dan mama buru2 mau liat foto si pria tersebut dan kemudian mama diam... dalam diammu tentu saja aku tau betapa menumpuknya rasa khawatirmu karena kamu tdk bisa menjaga sepenuhnya anak wanitamu ini yang sedang berada di perantauan. Maafin aku mama....
Mama, kini kekhawatiranmu mungkin sudah berkurang anakmu akan tetap menjadi si bungsu yang seakan-akan masih kecil. Tapiii tahukan mama sesungguhnya anak wanitamu ini sudah tumbuh dewasa seumpanya bunga mawar yang mulai mekar kemudian didatangi banyak lebah. 
Mama, aku juga belum merasa sepenuhnya dewasa dan aku akan menjadi bunga mawar yang masih kuncup karena aku masih di bangku kuliah, aku belum bekerja dan aku belum bisa hasilin uang sendiri untuk bahagiakan mama. Selama masa itu aku terus jadi anak si kecilnya mama, sampai tiba waktunya Allah mengirimkan seseorang yang tangguh dan mapan untukku mama. 
Dan kali ini mama sudah harus mengikhlaskan aku ma, karena Allah sudah mengirimkan orang yang sepenuhnya bertanggung jawab atas si kecilnya mama untuk dunia dan akherat karena kala waktu itu tiba Allah sudah menyuruh mama pensiun untuk menjagaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar